Pendapat Saya Soal “WYSIWYG Email” yang Saya Buat

2 menit baca

Saya teringat sekitar tahun 2015, banyak blog lokal maupun mancanegara yang membahas kalau email marketing sudah tidak lagi relevan, alasannya karena pelanggan akan terganggu menjadikan ia tidak ingin untuk membuka email.

Faktanya penggunaan email di bidang marketing masih populer digunakan hingga artikel ini dibuat, artinya tingkat efektifnya masih dibutuhkan.

Beberapa waktu lalu saya membuat aplikasi untuk memudahkan user membuat email marketing sendiri, dengan desain yang dapat dimodifikasi, tanpa koding, dengan tampilan seminimal mungkin untuk proses penggunaan yang cepat.

Aplikasi ini ditujukan untuk seorang marketing yang sudah tahu apa yang harus dilakukan dalam membuat sebuah email, misalnya judul, deskripsi, beberapa paragraf penting soal produk, juga daftar kontak.

Saat pengembangan, saya melakukan uji coba yang menghabiskan waktu sekitar 5 menit untuk membuat sebuah email. Termasuk judul, deskripsi, step penggunaan produk, daftar distribusi aplikasi, daftar kontak, dan beberapa tautan penting, yang semua warnanya sudah disesuaikan.

Asumsi saya adalah untuk user yang sudah tahu cara menggunakan aplikasi ini, butuh waktu 5-10 menit untuk membuat email marketing sendiri dengan syarat sudah memiliki bahan untuk ditulis. Jangka waktu yang sama juga dibutuhkan untuk menyalin kode HTML ke aplikasi email seperti Thunderbird, lalu mengirimkannya kepada para pelanggan.

Sampai saat ini saya bersikeras bahwa aplikasi ini berpotensi untuk meminimalisir waktu (memudahkan) pekerjaan.