
Hal yang saya lakukan setiap kali membuat proyek
Saya adalah orang yang ingin terus melakukan sesuatu, yang walaupun saya tahu hasilnya tidak dapat dinikmati atau bahkan tidak akan berhasil. Menerapkan ide yang ada di kepala adalah sesuatu yang tak ternilai, ini adalah cara saya untuk membuat diri saya bahagia.
Hal pertama yang saya lakukan adalah untuk segera mencatatnya, yang paling sering adalah menggunakan Handphone yang selalu ada di sekitar sebagai catatan 8W1H (Ada tiga Why, makanya bukan 5W1H).
Apa yang ingin saya buat?
Siapa yang membutuhkan ini?
Di mana ia (membutuhkan/dapat mengakses) ini?
Kapan ia membutuhkan ini?
Mengapa ini perlu saya buat?
Mengapa ini perlu saya buat (lagi)?
Mengapa ini perlu saya buat (lagi)?
Bagaimana cara saya membuat ini?
Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, saya berempati untuk mengimajinasikan persona-persona yang membutuhkan proyek ini, setidaknya saya dapat 3.
Kebutuhan dan kemudahan akses adalah masalah yang penting, saya harus memilih dengan tepat karena ini menentukan waktu pengembangan proyek. Contohnya adalah fitur dan detail seperti accessibilty dan animasi.
Saya sebisa mungkin menghalau ide untuk membuat proyek yang hanya dibutuhkan dalam beberapa waktu saja, ini siasat saya menghindari hilangnya semangat karena anggapan bahwa ini sudah tidak relevan lagi.
Kenapa, kenapa dan kenapa saya perlu membuat ini?
Ini adalah ilmu yang saya dapatkan dari CEO tempat saya pernah bekerja. Terkadang kita memikirkan hal yang sebenarnya tidak perlu namun masuk akal untuk dilakukan. Misalnya, prakarsa menambahkan fitur atau bahkan saat memulai proyek. Trik ini berguna untuk menghindari cost yang akan dikeluarkan, umumnya waktu pengembangan.
Pertanyaan terakhir adalah bagaimana. Dari sekian banyak solusi digital saat ini, saya terus beranggapan bahwa menggunakan apapun yang membuat saya senang, akan membuat saya bersemangat untuk mengerjakannya secara konsisten.