Apa yang Saya Pelajari dari Aplikasi “WhatIf BMKG Down”
Pada tanggal 15 Agustus 2024, kemarin malam, saya membuat aplikasi bernama “WhatIf BMKG Down”.
Apa maksudnya?
Berita soal gempa megathrust yang seliweran di media sosial, memicu saya untuk membuat ini. Ide yang saya dapat langsung saya tuangkan ke nama aplikasi.
Ada beberapa alasan kenapa saya membuat aplikasi ini, yaitu:
- Aplikasi atau website BMKG seringkali down saat diakses.
- Bukan ide yang sulit diterapkan dan dapat bermanfaat saat diperlukan.
- Resource, seperti API dan package yang mendukung untuk diterapkan.
Kapan ini dibutuhkan?
Dari hasil penelusuran singkat, saya menemukan berita terdahulu dibuat oleh CNBC Indonesia lewat kanal YouTube-nya yaitu 3 hari lalu dari artikel ini dibuat.
Siapa sasarannya?
Dibuat untuk penduduk Indonesia, itulah mengapa saya hanya mengintegrasi BMKG dan menyetel param API terbuka milik USGS ke kordinat Indonesia (Saya dapatkan dari salah satu jawaban dari pertanyaan di website Quora), walaupun begitu hasil dari USGS dapat menampilkan data gempa negara tetangga.
Dapat diakses di mana?
Aplikasi ini saya buat menggunakan framework Flutter, walaupun saya debug lewat Chrome, namun hanya saya build khusus untuk Android. Tautan unduh lewat Google Drive sudah saya masukkan ke repositori.
Bagaimana saya membuatnya?
Membuat aplikasi ini adalah pengalaman yang menyenangkan karena selama development saya dokumentasi lewat live streaming YouTube dengan teman yang dapat langsung berinteraksi kepada saya.
Secara teknis saya mendapati kesulitan di luar dari gambaran, seperti package flutter_map leaflet yang tidak muncul karena tidak menggunakan option url_template, tipe model int dan double yang seharusnya num agar dinamis. Juga saya masih harus belajar cara theming flutter saat tidak menggunakan Material 3.